1. Leonardo da Vinci Universal Genius,asal Italy, IQ 220
Leonardo
lahir di kota Vinci, propinsi Firenze, Italia, pada 15 April 1452. Ia
merupakan anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina, jadi nama
lengkapnya yaitu Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo
putra Ser Piero asal kota Vinci. Pada usia belia, Leonardo sudah belajar
melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze. Ada
kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah
menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari
lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis Leonardo juga sanggup
menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain. Pada tahun 1481 Leonardo
pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati(Duke) di sana. Hasil
karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang
dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya
melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan
sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan
lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis
di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma. Salah satu karya lukisnya yang
paling fenomenal yaitu lukisan Monalisa menyatakan bahwa citra perempuan
tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang
lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada, seorang
istri pedagang.
2. Johann Wolfgang von Goethe — Germany 210
Goethe
adalah salah satu dari tokoh terpenting dalam dunia sastra Jerman dan
Neoklasisme dan Romantisme Eropa pada akhir Abad Ke-18 dan awal Abad
ke-19. Ia adalah pengarang Faust dan Zur Farbenlehre (Teori Warna),
serta merupakan inspirasi bagi Darwin dengan penemuan terpisahnya
terhadap tulang rahang Pramaksilia manusia dan fokusnya kepada Evolusi.
Pengaruh Goethe tersebar di sepanjang Eropa, dan selama seabad ke depan
karyanya merupakan sumber inspirasi utama dalam Musik, Drama, dan
Puisi.
3. Gottfried Wilhelm von Leibniz — Germany 205
Gottfried Wilhem Leibniz atau kadangkala dieja sebagai Leibnitz atau Von Leibniz (1 Juli (21 Juni menurut tarikh Kalender Julian) 1646 – 14 November 1716) adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachen. Ia terutama terkenal karena faham Théodicée bahwa manusia hidup dalam dunia yang sebaik mungkin karena dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna. Faham Théodicée ini menjadi terkenal karena dikritik dalam buku Candide karangan Voltaire. Selain seorang filsuf, ia adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, ahli fisika, sejarawan dan doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada abad ke-17 dan ke-18. Kontribusinya kepada subyek yang begitu luas tersebar di banyak jurnal dan puluhan ribu surat serta naskah manuskrip yang belum semuanya diterbitkan. Sampai sekarang masih belum ada edisi lengkap mengenai tulisan-tulisan Leibniz dan dengan ini laporan lengkap mengenai prestasinya belum dapat dilakukan. Leibniz lahir di Leipzig dan meninggal dunia di Hannover.
4. Emanuel Swedenborg — Sweden 205
Emanuel
Swedenborg lahir di Stokholm, Swedia, 8 Febuari 1688 – meninggal di
London, Inggris, 29 maret 1772 pada umur 84 tahun adalah seorang
Ilmuan, filsuf, mistikus Kristen, dan Teolog Swedia. Swedenborg memiliki
karier yang produktif sebagai seorang Penemu dan ilmuwan. Pada usia
lima puluh enam tahun, ia memasuki fase spiritual dalam hidupnya, dan ia
mulai mengalami "mimpi dan penglihatan ". Hal ini memuncak sebagai
kebangkitan spiritual, di mana ia mengklaim telah ditunjuk oleh Tuhan
agar menulis doktrin surgawi untuk mereformasi agama Kristen. Ia
mengklaim bahwa Tuhan telah membuka matanya, sehingga sejak saat itu ia
bisa bebas mengunjungi surga dan neraka, dan berbicara dengan para
malaikat, setan, dan roh-roh lainnya. Selama 28 tahun sisa hidupnya, ia
menulis dan menerbitkan 18 karya-karya teologis, yang paling terkenal
adalah Surga dan Neraka (1758), dan beberapa karya teologis yang tidak
diterbitkan.
5. William James Sidis — USA 200
William
James Sidis jenius. Dia sejauh ini anak intelektual yang paling cepat
matang dari generasinya. Kematiannya pada tahun 1944 sebagai figur
undistinguished dibuatkesempatan untuk kebangkitan para istri cerita
lama tentang kerusakan saraf, terbakar keajaiban dan kegilaan antara
jenius. Kehidupan William James Sidis jelas menggambarkan apa psikologi
mengajarkan tentangjenius intelektual. Ini adalah pertama lahir dan
kemudian berkembang. Kecakapan munculpada usia dini. Ini tidak berakhir
lebih cepat dari apapun bakat musik atau artistik.Kekacauan mental
tidak karakteristik jenius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar